TUGAS ONLINE 5
MANAJEMEN REKAM MEDIS
Reject Analisa Film
Disusun
Oleh :
Kelompok
12
-
Aisa
Nadiati Afifah (2014-31-112)
-
Maftuhatun
Nadhiroh (2014-31-210)
-
Siti
Zawiyah (2014-31-267)
Seksi
10
PROGRAM
STUDY KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
ESA UNGGUL
2014-2015
A. Reject
Analisa
Menurut Joel E. Gray (1983), program reject analisisa
dalah suatu metode yang digunakan oleh instalasi radiologi untuk menentukan analisis
film yang ditolak, efektifitas biaya, konsistensi radiographer dan bahan dalam menghasilkan
radiograf yang berkualitas. Tujuan utama dari program reject analisa adalah menekan
jumlah film yang ditolak (rejected) dan diulang (repeated).
Sehingga dapat membatasi terjadinya pengulangan dalam pembuatan radiograf sehingga
secara tidak langsung akan mengurangi dosis radiasi pada pasien dan dapat menekan
biaya serta bagi pihak radiologi dapat memastikan bahwa bahan-bahan yang ada dapat
digunakan secara efektif dan efisien.
B. Tujuan
dari program reject analisa
1. Memastikan standar yang tinggi pada teknik
radiografi dan pemanfaatan film pada unit radiologi.
2. Memastikan peralatan radiografi dapat dimanfaatkan secara konsisten
dengan standar yang tinggi.
3. Memastikan bahwa bahan-bahan yang
ada digunakan secara efektif (Cost efective way).
4. Menyediakan data untuk digunakan dalam
menganalisis film yang di reject dan faktor-faktor penyebabnya yang membutuhkan perhatian.
5. Sebagai perencanaan awal dari Quality
Control (QC Program).
C. Faktor-faktor
penyebab pengulangan dan penolakan radiograf.
Menurut Jeffrey (2006) ada beberapa hal yang menjadi penyebab
terjadinya pengulangan dan penolakan radiograf antara lain:
1. PosisiPasien (Positioning)
2. Safety Light
3. Kamar Gelap
4. Faktor Eksposi
5. Processing film
6. Movement/Pergerakan
7. Artefak
8. Fog
9. Lain-lain atau kesalahan yang tidak teridentifikasi
(Miscellaneous)
D. Prosedur
Reject Analisis Program
1. Survey/Data yang diperlukan
Dalam melakukan reject analisis program maka, diperlukan survey terhadap
:
a. Jumlah film yang belum terekspose di
ruang processing termasuk dalam kaset.
b. Jumlah film yang belum terekspose dimasing-masing ruang pemeriksaan.
c. Tentukan jumlah film yang direject untuk masing-masing
factor penyebab pengulangan dan penolakan radiograf.
d. Masing-masing ruang mencatat jumlah
film yang digunakan dan jumlah film yang ditolak serta factor penyebab terjadinya
reject.
e. Tim analisis melakukan pengumpulan data dari masing-masing ruang
seminggu sekali, film yang ditolak dihitung, disortir dan dilakukan kategorisasi/pengelompokan
menurut penyebab terjadinya kerusakan.
f. Melakukan perhitungan dalam bentuk prosentase.
2. PenghitunganProsentasiAnalisisPenolakandanPengulanganRadiograf
a. Besarnya angka penolakan dan pengulangan dapat dihitung
dengan rumus :
_______________Jumlah film ygdireject
X 100%
Jumlah film ygdigunakanpadaperiodetertentu
b. Menentukan
angka penolakan dan pengulangan setiap kategori
______ Jumlah film ygdirejectdengansebabtertentu___ X 100%
Jumlah film
ygdigunakanpadaperiodetertentu
3. Batasan radiograf yang diterima antara lain :
a. Angka reject tidak melebihi 10 %,
idealnya dibawah 4% - 6 % dan harus kurang dari 2% untuk pemeriksaan mammografi
(Jeffrey, 2006).
b. Jika total reject rate > 10 %,
maka diharapkan harus melakukan Quality Program yang terbaik.
c. Jika reject rate 5 % -10 % maka kemungkinan
terdapat pada suatu keadaan yaitu : Kualitas radiograf yang baik, jika tidak memiliki
satu Quality Control Program saat ini maka sebaiknya menginisiatifkan satu
program untuk perbaikan.